Jumat lalu saya mengajar kelas dasar di Univ S, tentang kata kerja berimbuhan me-. Saya menanyakan hobi mereka, dan waktu ada yang menjawab mendengar musik dan menyanyi di Karaoke, kesempatan untuk mengetahui selera anak remaja sekarang.
Ternyata tidak banyak yang mengikuti perkembangan musik di Jepang, bahkan mereka lumayan mengetahui grup band lama seperti Glay dan Oasis. Duh….
Musik itu memang evergreen, ya. Berlaku untuk semua zaman. Ada beberapa lagu yang mewakili perasaan atau bahwa peristiwa.
Kebetulan hari ini saya membuka memori di FB dan menemukan foto tepat 8 tahun lalu, ketika saya bersama seorang sahabat pergi ke Blue Note Tokyo untuk menonton pertunjukan Ono Lisa.
Saya jarang sekali pergi ke konser. Saya tidak suka keramaian! Keadaan penuh orang membuat saya merasa sulit bernapas dan khawatir bagaimana jika saya perlu ke WC. Tapi konser di Blue Note itu terbatas. Semua harus duduk di mejanya masing-masing. Pertunjukan untuk orang dewasa. Jadilah saya pesan sebuah meja terdepan di bagian samping, karena bagian tengah sudah penuh. Itupun mahal 😀 Mungkin pengeluaran saya hari itu semalam termahal untuk memanjakan diri-sendiri selama saya hidup. Dan, ya, saya sangat menikmati alunan suara dan gitar Ono Lisa malam itu.


Kebetulan juga hari ini kami sekeluarga makan di luar. Nah, di mobil tiba-tiba saya teringat sebuah lagu berjudul “Song fo Anna”. Ingatan saya beralih di rumah dinas papa di Jalan Sinabung, dengan kotak televisi hitam putih. Lagu itu mengalun mengiringi iklan perumahan di Pluit. Tayangan rumah-rumah mewah dengan lagu yang memikat, masih lekat di ingatanku sampai sekarang.
Song for Anna is an instrumental piece composed by André Popp for the Hawaian ukulele player Herb Ohta, whose 1973 recording with the Andre Popp Orchestra sold over 6 million copies. The piece has been recorded by other artists including French orchestra-leader Paul Mauriat and pianist Richard Clayderman.
Jadilah setelah pulang ke rumah, saya memasang lagu-lagu nostalgia dari John Denver, Don McLean, Dan Hill sampai Barry Manilow….. sambil menyanyi mengikuti liriknya. Bahayanya mendengar lagu-lagu ini adalah membuat saya sedih, mengingat kehidupan masa kecil dan remaja yang penuh kenangan.
Leave a Reply