Awal Sebuah Pengabdian untuk Budaya Indonesia

Hari itu sekian tahun yang lalu, 15 Agustus 2017

Bertemu dengan Ibu Dubes, Ibu Ratna untuk melaporkan mulainya kegiatan Rumah Budaya Indonesia, 19 Agustus 2015 dengan Minang Day. Kami juga bertemu Bapak Eko Junor, Korfung Pensosbud saat itu. Bapak Eko sangat mendukung kegiatan kami, dan sering datang pada acara yang diadakan di lobi bawah KBRI (gedung lama).

Cuplikan cerita saya,

Rumah Budaya Indonesia itu kan program Kemdikbud RI , di beberapa negara, dan sudah lama dicanangkan. Kemdikbud menyediakan anggarannya, tapi perlu personil pelaksana kan? Atdikbud tentu punya cita-cita dan semangat menjalankan, dan kebetulan saya dan Tini memang sudah beberapa tahun ini kan pasangan mengajar bahasa Indonesia.

Saya klop dengan ibu Atdikbud, juga klop dengan Tini, didukung ibu Hikita, apalagi pak dubes baru amat sangat menginginkan KBRI terbuka untuk masyarakat Jepang. Jreng, gayung bersambut, semesta mendukung. Semoga bisa rutin mengadakan acara dalam payung RBI ini, tentu juga mencocokkan waktunya dengan pekerjaan utama kami berdua. Tapi tidak ada yang mustahil deh sempai. Semoga terus dan terus, RBI bertahan dan bahkan bisa menjadi seperti JF ya.

Comments

One response to “Awal Sebuah Pengabdian untuk Budaya Indonesia”

  1. suryaden Avatar

    Rumah Budaya Indonesia di Jepang. Sip, bagus seperti blog ini yang baru dirombak sepertinya.

    Semoga bisa mengakrabkan dan jadi wadah kegiatan warga Indonesia baik di sana maupun yang datang ke Jepang.

    Harapan baik untuk para pekerja budaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *